خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah pemaaf dan perintahkanlah yang ma’ruf, serta berpalinglah dari yang jahil.
(QS 7: 199)
Dengan desain seperti ini, sebenarnya kita dididik untuk lebih sungguh-sungguh menggarap ‘wadah’ diri, karena ‘wadah’ inilah yang pada gilirannya akan menentukan ‘isi’ yang akan diturunkan pada kita. Semakin istikamah kita membangun kesalehan, artinya akan semakin berkilauan ‘kemuliaan malam wujud’ kita.
/2024/03/27/mengincar-lailatul-kadar-di-akhir-ramadan/
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam:
Sesungguhnya yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian. Dan sesungguhnya yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya denganku adalah yang paling buruk akhlaknya. Yaitu yang banyak mulut, sembrono berbicara dan gemar omong besar.
Shollu ala Nabiy.
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk menundukkan hati, seraya mengingat Allah dan merenungkan kebenaran yang telah sampai kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS 57: 16)
Kita terlanjur terdidik memandang realitas lewat kacamata sempit kepentingan aktual, kacamata sempit satuan budaya, politik, ekonomi, sosial tempat hidup kita; maupun kacamata usang yang begitu saja kita abadikan dari masa silam. Inilah yang selalu menggagalkan kita untuk melihat semesta sebagai wajah-Nya, dan pada gilirannya menggagalkan kita untuk menyikapi segenap mahluk sebagai ‘keluarga-Nya’.
/2024/03/20/puasa-jalan-sunyi-manusia-tuhan-2/
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam:
Di dunia ini, aku seperti pejalan yang sejenak bernaung di bawah pohon untuk berangkat lagi dan meninggalkannya.
Shollu ala Nabiy.
Ngaji NgAllah Suluk Maleman
BERSIH bersih
Sabtu 16 Maret 2024
Jam: 20.30
Rumah Adab Indonesia Mulia
Jalan Diponegoro 94 Pati
Live Streaming: Youtube Suluk Maleman Official Channel
Siaran Tunda:
ASWAJA TV
TV 9
LINGKAR TV
PAS 101,0 FM
Suluk Maleman:
Website:
Facebook: fb.com/sulukmaleman
Twitter: @suluk_maleman
Instagram: @sulukmaleman
Youtube: Suluk Maleman Official Channel
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah dengan cara yang lebih baik, maka orang yang antaramu dan dia ada permusuhan bisa tiba-tiba seolah telah menjadi teman setia.
Dan sifat-sifat baik seperti ini tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar.
(QS 41:34-35)